Cerita fabel yang berpesan agar kita selalu jujur dan berusaha dalam mengerjakan sesuatu.
Selamat membaca dan semoga menjadi inspirasi kawan... :)
Persaingan Lurik dan Lotang
Karya : Theresia
Natalia Sekar Indah
Di sebuah bukit yang terdapat sungai
mengalir,tampak gunung menjulang,langit biru dengan awan putih di atas bukit
itu,serta pepohonan besar yang menambah keindahannya,hiduplah berbagai macam
lebah. Mereka mempunyai raja yang bernama Raja Dore yang sangat dermawan dan
baik hati. Ia tinggal di sarang pohon paling besar di bukit itu. Raja Dore
memimpin bukit itu hingga menjadi tempat yang damai bagi rakyatnya.Raja Dore
juga selalu memberi bantuan ketika rakyatnya butuh pertolongan.
Setelah
belasan tahun memimpin,Raja Dore berfikir akan penerusnya.
“Aku sudah mulai tua,cepat atau lambat aku
akan mati. Aku tidak mempunyai keturunan. Siapa kelak yang akan menggantikan
aku ?” kata Raja Dore dalam hati.
Akhirnya
Raja Dore memutuskan akan menggelar bermacam-macam pertandingan untuk menemukan
raja yang paling tepat. Berita itu pun tersebar ke seluruh rakyat. Salah
satunya lebah yang bernama Lotang.
“Aku
harus menang bagaimanapun caranya ! Tidak boleh ada satupun lebah yang dapat
menghentikanku.” ucap Lotang.
Lurik yang kebetulan lewat
mendengar perkataan Lotang.
Lurik
berkata,”Hei Lotang..Kamu mau ikut pertandingan itu ya ? Aku juga tertarik
mengikutinya,bagaimana kalau kita berangkat bersama besok ?”
Lotang
pun menjawab,”Hei Lurik,apa kamu tidak sadar kalau kamu itu kecil dan lemah.
Mana bisa menjadi seorang raja,sudahlah aku berangkat sendiri saja.”
Lotang pun langsung pergi
meninggalkan Lurik.
Keesokan
harinya berbagai macam pertandingan di
laksanakan.Banyak sekali yang antusias dengan perlombaan ini. Pesertanya
mencapai ratusan lebah.
Tak lama
kemudian satu per satu pertandingan selesai. Kini saatnya penentuan untuk
menjadi calon raja. Namun Raja Dore bingung karena ada dua lebah yang
menurutnya bisa dipercaya untuk menjadi
raja.
“Rakyat-rakyatku,untuk
penentuan raja kali ini,belum bisa saya tentukan. Namun ada satu pertandingan
lagi untuk lebah yang terpilih. Lebah itu adalah....... Lotang dan Lurik.” kata
Raja Dore.
Lurik
pun berkata,”Terima kasih Raja Dore atas kepercayaannya. Lalu kapan kami bisa
bertanding ?”
“Ya,
kapan kami bisa bertanding.”sambung Lotang.
“Kalian
akan bertanding besok. Persiapkanlah.”kata Raja Dore.
Keesokan
harinya pertandingan dimulai. Mereka ditantang oleh raja agar menghias sarang
lebah untuk tempat tinggal Raja Dore. Segeralah Lurik dan Lotang
mengerjakannya. Namun Lotang tidak tahu harus bagaimana mengerjakannya,
sedangkan Lurik sibuk menghias sarang dengan lihai serta asiknya.
“Wah,
bagaimana ini ! Lurik lihai sekali. Sedangkan aku tidak pandai.” kata Lotang
dalam hati.
Lalu Lotang memikirkan cara agar
dia menang dalam pertandingan ini.
“Wah
nampaknya akan kurusak hiasan sarang Lurik itu. Lurik akan kalah dalam
pertandingan ini, dan akulah yang akan menjadi penguasa bukit ini.
Hahahahahaha.....” kata Lotang dalam hati.
Di saat
suasana sepi Lotang menyuruh pelayan raja yang kebetulan adalah teman Lotang
sejak kecil untuk menjalankan rencananya.
“Temanku,apa
kau senang bila aku menang dalam pertandingan ini?” tanya Lotang.
“Betapa
senangnya aku Lotang. Karena temankulah pemimpin bukit ini.” jawab teman
Lotang.
“Oh
ya....baiklah kalau begitu kau harus membantuku. Kau rusak sarang Lurik itu
sekarang juga agar aku bisa menang. Bayangkan bila aku menang, kau akan ku
angkat menjadi pengikutku dan terkenal
di bukit ini.” bujuk Lotang.
“Ta
ta tapi itu hal yang tidak benar. Raja kita tidak pernah mengajarkan kita itu.”
tegur teman Lotang.
“Kau
akan menjadi lebah yang terkenal nanti. Apa kau tidak mau.” bujuk Lotang lagi.
Sebelum
suasana kembali ramai, Lotang memutus percakapannya dengan temannya dan memaksa
agar temannya mau menjalankan misinya. Dengan bujukan Lotang pun temannya mau
menjalankannya dengan terpaksa,karena Lotang adalah sahabatnya. Saat itu
hancurlah sarang Lurik.
Kini
tiba saat penilaian, Raja Dore segera melihat hasil keduanya. Namun....
“Hei
Lurik apa yang terjadi dengan sarangmu ! Apa aku harus tinggal di sarang yang seperti ini. “kata raja.
Lurik yang tidak tahu apa apa pun
bingung.
“Raja,apakah
pemimpin baik seperti Lurik ini! yang tidak serius dalam mengerjakan tugas ?
Hahaha...”sahut Lotang.
Raja juga ikut tertawa.
“Hahahaha...sudah jelas siapa raja kali
ini.” kata Raja Dore.
“Yang
berhak menjadi raja adalah......Lurik.....” kata raja.
“Apa-apaan
ini. Tidak adil.” protes Lotang
“Hei
Lotang,lebih baik kau pergi saja dari bukit ini! Aku sudah tahu kejahatanmu.Kau
telah merusak sarang Lurik kan! Kau tidak bisa berbohong.” kata raja.
“Tapi
Raja Dore,apa kau punya bukti. Jangan seenaknya...” kata Lotang.
“Aku
tidak sebodoh kamu. Aku sudah bawa buktinya.” kata raja.
Ternyata buktinya adalah teman
Lotang yang disuruh menghancurkan sarang Lurik. Tak disangka teman Lotang
menceritakan semua pada Raja Dore. Saat itu juga teman Lotang di angkat menjadi
pengikut Lurik karena kejujurannya.
“Hei
Lotang,tanpamu aku juga bisa menjadi terkenal dengan cara jujur.” ejek teman
Lotang.
Dengan
perasaan marah, Lotang pun pergi meninggalkan bukit itu. Akhirnya bukit itu
menjadi damai kembali.
THE END